Hukum Doa Qunut Dalam Shalat Subuh
sholat subuh apa diwajibkan baca qunut
NA Kami NerashUke Muhammad Toyib disimak nggeh kang
do`a qunut yang diajarkan langsung oleh Nabi SAW adalah sebagai berikut :
اَلَّلهُمَّ اهْدِنَا
فِيْمَنْ هَدَيْتَ,وَعَافِنَا
فِيْمَنْ عَافَيْتَ،
وَتَوَلَّنّا فِيْمَنْ
تَوَلَّيَتَ، وَبَارِكْ لِي
فِيْمَا اَعْطَيْتَ، وَقِنَا
شَرَّ مَا قَضَيْتَ، فَاِنَّكَ تَقْضِى وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ، وَاِنَّهُ
لَايَذِلُّ مَنْ
وَالَيْتَ،
وَلَايَعِزُّ مَنْ
عَادَيْتَ،
تَبَارَكْتَ رَبَّنَا
وَتَعَالَيْتَ، فَلَكَ اْلحَمْدُ
عَلَى مَا قَضَيْتَ، نَسْتَغْفِرُكَ وَنَتُوْبُ اِلَيْكَ. (رواه النسائ ١٧٢٥،وأبو داود
١٢١٤،والترميذى ٤٢٦،وأحمد
١٦٢٥،والدارمي ١٥٤٥بسند الصحيح)
“Ya Allah, berikanlah
kami petunjuk seperti orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk, Berilah kami
perlindungan seperti
orang-orang yang telah Engkau
beri perlindungan. Berilah kami
pertolongan
sebagaimana
orang-orang yang telah Engkau
beri pertolongan. Berilah berkah
pada segala yang telah Engkau berikan kepada kami. Jauhkanlah kami dari segala kejahatan yang telah Engkau
pastikan. Sesungguhnya Engkau
adalah Dzat yang Maha menentukan
dan Engkau tidak dapat ditentukan. Tidak akan hina orang yang Engkau lindungi. Dan
tidak akan mulia orang yang Engkau musuhi. Engkau Maha Suci dan Maha luhur.
Segala puji bagi-Mu dan atas segala yang Engkau pastikan. Kami memohon ampun dan
bertaubat kepada-Mu.” (HR.
An-Nasa’I :1725, Abu Dawud :1214, Al-Tirmidzi :426, Ahamad :1625 dan Al-Darimi :1545 dengan Sanad
yang Shahih)
Dalil kedua disebutkan dalam
kitab fiqh as-Sunah Juz II halaman 38-39 :
وَمَذْهَبُنَا
الشَّافِعِيُّ: اِنَّ
الْقُنُوْتَ فِى صَلَاةِ
الصُّبْحِ بَعْدَ الرُّكُوْعِ
مِنَ الرُّكُوْعِ
الثَّانِيَّةِ سُنَّةٌ لِمَا
رَوَاهُ الْجَمَاعَةُ الِاَّ
التِّرْمِيْذِى عَنِ ابْنِ
سِيْرِيْنَ اَنَّ أَنَسَ بْنِ
مَالِكِ سُئِلَ هَلْ قَنَتَ النَّبِيُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ِفى صَلَاةِ
الصُّبْحِ؟ فَقَالَ: نَعَمْ.
فَقِيْلَ لَهُ قَبْلَ الرُّكُوْعِ
اَوْ بَعْدَهُ؟ قَالَ: بَعْدَ الرُّكُوْعِ.
Ulama As-Syafi’iyah
mengatakan: Kedudukan qunut pada
shalat subuh persisnya ketika bangkit dari rakaat kedua, hukumnya sunah karena
ada hdist yang diriwayatkan ahli
hadis kecuali at-Tirmidzi. Hadis
itu diriwayatkan dari ibnu
Sirin, Anas bin Malik pernah ditanya: Apakah Nabi menjalankan qunut pada shalat subuh? Jawab anas: Ya!
Kemudian ditanya lagi: letaknya dimana sebelum atau sesudah ruku’? Jawabnya:
Sesudah ruku’ (fiqh As-Sunah,Juz
11,hlm.38-39)
Dalil ketiga sebagaimana disebutkan dalam kitab Hamizsy Qalyubi Mahalli Juz I halaman
57
وَيُسَنُّ الْقُنُوْتُ
فِي اعْتِدَالٍ ثَانِيَةِ
الصُّبْحِ- اِلَى اَنْ قَالَ-
لِلاتِّبَاعِ رَوَاهُ
الْحَاكِمُ فِى
اْلمُسْتَدْرَكِ عَنْ اَبِىْ
هُرَيْرَةَ قَالَ: كَانَ رَسُوْلُ
اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنَ
الرُّكُوْعِ فِى صَلَاةِ
الصُّبْحِ فِى الرَّكْعَةِ
الثَّانِيَّةِ رَفَعَ يَدَيْهِ
وَيَدْعُ بِهَذَا الدُّعَاءِ
“اَللَّهُمَّ اهْدِنِيْ …. اِلَى
اَخِرِ مَا تَقَدَّمَ- لَكِنْ لَمْ
يَذْكُرْ رَبَّنَا. وقال صحيح.
Qunut itu disunahkan
letaknya ketika I’tidal, reka’at kedua shalat subuh, Keterangan tersebut sampai: …….. karena mengikuti Nabi.
Hadis diriwayatkan Hakim dalam
kitab Mustadrak dari Abu Hurairah: Rosululloh mengangkat kepalanya dari ruku’ pada shalat subuh pada
reka’at kedua, dia mengangkat
tangannya kemudian berdo’a: Allohumma ihdini fi-man hadait ………
Rosululloh tidak memakai kata-kata
robbana …. Hadis ini shahih.
Ketiga, dalam Nail al-Authar,
Juz II hlm:387:
فَاِنَّهُ اِنَّمَا سَأَلَ اَنَسًا عَنْ قُنُوْتِ اْلفَجْرِ
فَأَجَابَهُ عَمَّا سَأَلَهُ
عَنْهُ وَبِأَنَّهُ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاَلِهِ وَسَلِّمْ كَانَ يُطِيْلُ صَلَاةِ اْلفَجْرِ دُوْنَ
السَّائِرِ
الصَّلَوَاتِ. قَالَ
وَمَعْلُوْمٌ اِنَّهُ كَانَ
يَدْعُوْ رَبَّهُ وَيُثَنَّى
عَلَيْهِ وَيُمَجِّدُهُ فِى هَذَا
اْلاِعْتِدَالِ. وَهَذَا قُنُوْتٌ
مِنْهُ بِلَارَيْبٍ فَنَحْنُ
لَانَشُكُّ وَلَا نَرْتَابُ
اِنَّهُ لَمْ يَزَلْ يَقْنُتُ فِى اْلفَجْرِ حَتَّى فَارَقَ
الدُّنْيَا.
Ketika ditanya sahabat tentang qunut fajar, Anas menjawab: Rasululoh
(ketika qunut), ia memanjangka
shalat fajar (Subuh) tidak seperti shalat lainnya. Panjang, karena ia membaca
do’a, memuji Alloh, mengagungkan-Nya dalam I’tidal ini. Inilah yang dikatakan
qunut, tidak diragukan lagi. Kita tidak perlu syak (bimbang) dan ragu lagi bahwa
Nabi membaca qunut dalam shalat subuh sampai meninggal!.
NA Kami NerashUke dan qunut termasuk sunnah ab'ad
أَبْعاَضُ الصَّلاَةِ بِالإِجْماَلِ سَبْعَةٌ أَمَّا بِالتَّفْصِيْلِ فَهِىَ عِشْرُوْنَ فَفِى القُنُوْتِ مِنْهاَ أَرْبَعَةَ
عَشَرَ وَهِىَ القُنُوْتُ وَقِياَمُهُ وَالصَّلاَةُ عَلَى النَّبِىِّ
وَقِياَمُهُ وَالسَّلاَمُ عَلَيْهِ وَقِياَمُهُ وَالصَّلاَةُ عَلَى الآلِ
وَقِياَمُهُ وَالسَّلاَمُ عَلَيْهِمْ وَقِـياَمُهُ وَالصَّـلاَةُ عَلَى
الصَّحْبِ وَقِـياَمُهُ وَالسَّلاَمُ عَلَيْهِمْ وَقِياَمُهُ , وَفىِ
التَّشَهُدِ سِتَّةٌ وَهِىَ التَّشَهُدُ الأَوَّلُ وَقُعُوْدُهُ
وَالصَّلاَةُ عَلَى النَّبِىِّ فِيْهِ وَقُعُوْدُهُ وَالصَّلاَةُ عَلَى
الآلِ فىِ التَّشَهُدِ الأَخِيْرِ وَقُعُوْدُهُ
Artinya :
Sunnah Ab’ad sholat garis besarnya ada 7, adapun secara rinci ada 20, yaitu ;
Dalam
Qunut ada 14 yaitu ; Qunut, berdiri saat qunut, Sholawat pada Nabi SAW
di qunut, berdiri saat sholawat, Salam pada Nabi SAW di qunut, berdiri
saat salam, sholawat pada keluarga, berdiri saat sholawat pada
keluarga, salam pada keluarga, berdiri saat salam pada keluarga,
sholawat pada sahabat, berdiri saat sholawat pada keluarga, salam pada
sahabat dan berdiri saat salam pada sahabat.
Dalam Tasyahud ada 6
yaitu ; Tasyahud awal, duduk tayashud awal, Sholawat pada Nabi SAW di
Tasyahud Awal, Duduk saat sholawat pada Nabi, Sholawat pada Keluarga
Tasyahud Akhir, Duduk saat Sholawat pada Keluarga Tasyahud Akhir.
Sujud
sahwi hukumnya sunnah, cara sujud sahwi dilakukan dua sujud dan
diselingi duduk antara keduanya sama seperti duduk diantara dua sujud
dalam shalat. Meskipun banyak melakukan penyebab sujud sahwi, sujud
sahwi tetap dilakukan satu kali, waktunya sebelum salam, dan dalam sujud
ideualnya tasbih berikut, sebanyak tiga kali ;
سُبْحاَنَ مَنْ لاَيَناَمُ وَلاَيَسْهُ
“Maha suci Dzat yang tidak pernah tidur dan lupa”
Kitab Kasyifatus-Sajaa, Syarah Safinatun-Naja – Syekh Nawawiy Al-Bantaniy
NA Kami NerashUke Muhammad Toyib disimak nggeh kang
do`a qunut yang diajarkan langsung oleh Nabi SAW adalah sebagai berikut :
اَلَّلهُمَّ اهْدِنَا
فِيْمَنْ هَدَيْتَ,وَعَافِنَا
فِيْمَنْ عَافَيْتَ،
وَتَوَلَّنّا فِيْمَنْ
تَوَلَّيَتَ، وَبَارِكْ لِي
فِيْمَا اَعْطَيْتَ، وَقِنَا
شَرَّ مَا قَضَيْتَ، فَاِنَّكَ تَقْضِى وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ، وَاِنَّهُ
لَايَذِلُّ مَنْ
وَالَيْتَ،
وَلَايَعِزُّ مَنْ
عَادَيْتَ،
تَبَارَكْتَ رَبَّنَا
وَتَعَالَيْتَ، فَلَكَ اْلحَمْدُ
عَلَى مَا قَضَيْتَ، نَسْتَغْفِرُكَ وَنَتُوْبُ اِلَيْكَ. (رواه النسائ ١٧٢٥،وأبو داود
١٢١٤،والترميذى ٤٢٦،وأحمد
١٦٢٥،والدارمي ١٥٤٥بسند الصحيح)
“Ya Allah, berikanlah
kami petunjuk seperti orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk, Berilah kami
perlindungan seperti
orang-orang yang telah Engkau
beri perlindungan. Berilah kami
pertolongan
sebagaimana
orang-orang yang telah Engkau
beri pertolongan. Berilah berkah
pada segala yang telah Engkau berikan kepada kami. Jauhkanlah kami dari segala kejahatan yang telah Engkau
pastikan. Sesungguhnya Engkau
adalah Dzat yang Maha menentukan
dan Engkau tidak dapat ditentukan. Tidak akan hina orang yang Engkau lindungi. Dan
tidak akan mulia orang yang Engkau musuhi. Engkau Maha Suci dan Maha luhur.
Segala puji bagi-Mu dan atas segala yang Engkau pastikan. Kami memohon ampun dan
bertaubat kepada-Mu.” (HR.
An-Nasa’I :1725, Abu Dawud :1214, Al-Tirmidzi :426, Ahamad :1625 dan Al-Darimi :1545 dengan Sanad
yang Shahih)
Dalil kedua disebutkan dalam
kitab fiqh as-Sunah Juz II halaman 38-39 :
وَمَذْهَبُنَا
الشَّافِعِيُّ: اِنَّ
الْقُنُوْتَ فِى صَلَاةِ
الصُّبْحِ بَعْدَ الرُّكُوْعِ
مِنَ الرُّكُوْعِ
الثَّانِيَّةِ سُنَّةٌ لِمَا
رَوَاهُ الْجَمَاعَةُ الِاَّ
التِّرْمِيْذِى عَنِ ابْنِ
سِيْرِيْنَ اَنَّ أَنَسَ بْنِ
مَالِكِ سُئِلَ هَلْ قَنَتَ النَّبِيُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ِفى صَلَاةِ
الصُّبْحِ؟ فَقَالَ: نَعَمْ.
فَقِيْلَ لَهُ قَبْلَ الرُّكُوْعِ
اَوْ بَعْدَهُ؟ قَالَ: بَعْدَ الرُّكُوْعِ.
Ulama As-Syafi’iyah
mengatakan: Kedudukan qunut pada
shalat subuh persisnya ketika bangkit dari rakaat kedua, hukumnya sunah karena
ada hdist yang diriwayatkan ahli
hadis kecuali at-Tirmidzi. Hadis
itu diriwayatkan dari ibnu
Sirin, Anas bin Malik pernah ditanya: Apakah Nabi menjalankan qunut pada shalat subuh? Jawab anas: Ya!
Kemudian ditanya lagi: letaknya dimana sebelum atau sesudah ruku’? Jawabnya:
Sesudah ruku’ (fiqh As-Sunah,Juz
11,hlm.38-39)
Dalil ketiga sebagaimana disebutkan dalam kitab Hamizsy Qalyubi Mahalli Juz I halaman
57
وَيُسَنُّ الْقُنُوْتُ
فِي اعْتِدَالٍ ثَانِيَةِ
الصُّبْحِ- اِلَى اَنْ قَالَ-
لِلاتِّبَاعِ رَوَاهُ
الْحَاكِمُ فِى
اْلمُسْتَدْرَكِ عَنْ اَبِىْ
هُرَيْرَةَ قَالَ: كَانَ رَسُوْلُ
اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنَ
الرُّكُوْعِ فِى صَلَاةِ
الصُّبْحِ فِى الرَّكْعَةِ
الثَّانِيَّةِ رَفَعَ يَدَيْهِ
وَيَدْعُ بِهَذَا الدُّعَاءِ
“اَللَّهُمَّ اهْدِنِيْ …. اِلَى
اَخِرِ مَا تَقَدَّمَ- لَكِنْ لَمْ
يَذْكُرْ رَبَّنَا. وقال صحيح.
Qunut itu disunahkan
letaknya ketika I’tidal, reka’at kedua shalat subuh, Keterangan tersebut sampai: …….. karena mengikuti Nabi.
Hadis diriwayatkan Hakim dalam
kitab Mustadrak dari Abu Hurairah: Rosululloh mengangkat kepalanya dari ruku’ pada shalat subuh pada
reka’at kedua, dia mengangkat
tangannya kemudian berdo’a: Allohumma ihdini fi-man hadait ………
Rosululloh tidak memakai kata-kata
robbana …. Hadis ini shahih.
Ketiga, dalam Nail al-Authar,
Juz II hlm:387:
فَاِنَّهُ اِنَّمَا سَأَلَ اَنَسًا عَنْ قُنُوْتِ اْلفَجْرِ
فَأَجَابَهُ عَمَّا سَأَلَهُ
عَنْهُ وَبِأَنَّهُ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاَلِهِ وَسَلِّمْ كَانَ يُطِيْلُ صَلَاةِ اْلفَجْرِ دُوْنَ
السَّائِرِ
الصَّلَوَاتِ. قَالَ
وَمَعْلُوْمٌ اِنَّهُ كَانَ
يَدْعُوْ رَبَّهُ وَيُثَنَّى
عَلَيْهِ وَيُمَجِّدُهُ فِى هَذَا
اْلاِعْتِدَالِ. وَهَذَا قُنُوْتٌ
مِنْهُ بِلَارَيْبٍ فَنَحْنُ
لَانَشُكُّ وَلَا نَرْتَابُ
اِنَّهُ لَمْ يَزَلْ يَقْنُتُ فِى اْلفَجْرِ حَتَّى فَارَقَ
الدُّنْيَا.
Ketika ditanya sahabat tentang qunut fajar, Anas menjawab: Rasululoh
(ketika qunut), ia memanjangka
shalat fajar (Subuh) tidak seperti shalat lainnya. Panjang, karena ia membaca
do’a, memuji Alloh, mengagungkan-Nya dalam I’tidal ini. Inilah yang dikatakan
qunut, tidak diragukan lagi. Kita tidak perlu syak (bimbang) dan ragu lagi bahwa
Nabi membaca qunut dalam shalat subuh sampai meninggal!.
NA Kami NerashUke dan qunut termasuk sunnah ab'ad
أَبْعاَضُ الصَّلاَةِ بِالإِجْماَلِ سَبْعَةٌ أَمَّا بِالتَّفْصِيْلِ فَهِىَ عِشْرُوْنَ فَفِى القُنُوْتِ مِنْهاَ أَرْبَعَةَ
عَشَرَ وَهِىَ القُنُوْتُ وَقِياَمُهُ وَالصَّلاَةُ عَلَى النَّبِىِّ
وَقِياَمُهُ وَالسَّلاَمُ عَلَيْهِ وَقِياَمُهُ وَالصَّلاَةُ عَلَى الآلِ
وَقِياَمُهُ وَالسَّلاَمُ عَلَيْهِمْ وَقِـياَمُهُ وَالصَّـلاَةُ عَلَى
الصَّحْبِ وَقِـياَمُهُ وَالسَّلاَمُ عَلَيْهِمْ وَقِياَمُهُ , وَفىِ
التَّشَهُدِ سِتَّةٌ وَهِىَ التَّشَهُدُ الأَوَّلُ وَقُعُوْدُهُ
وَالصَّلاَةُ عَلَى النَّبِىِّ فِيْهِ وَقُعُوْدُهُ وَالصَّلاَةُ عَلَى
الآلِ فىِ التَّشَهُدِ الأَخِيْرِ وَقُعُوْدُهُ
Artinya :
Sunnah Ab’ad sholat garis besarnya ada 7, adapun secara rinci ada 20, yaitu ;
Dalam
Qunut ada 14 yaitu ; Qunut, berdiri saat qunut, Sholawat pada Nabi SAW
di qunut, berdiri saat sholawat, Salam pada Nabi SAW di qunut, berdiri
saat salam, sholawat pada keluarga, berdiri saat sholawat pada
keluarga, salam pada keluarga, berdiri saat salam pada keluarga,
sholawat pada sahabat, berdiri saat sholawat pada keluarga, salam pada
sahabat dan berdiri saat salam pada sahabat.
Dalam Tasyahud ada 6
yaitu ; Tasyahud awal, duduk tayashud awal, Sholawat pada Nabi SAW di
Tasyahud Awal, Duduk saat sholawat pada Nabi, Sholawat pada Keluarga
Tasyahud Akhir, Duduk saat Sholawat pada Keluarga Tasyahud Akhir.
Sujud
sahwi hukumnya sunnah, cara sujud sahwi dilakukan dua sujud dan
diselingi duduk antara keduanya sama seperti duduk diantara dua sujud
dalam shalat. Meskipun banyak melakukan penyebab sujud sahwi, sujud
sahwi tetap dilakukan satu kali, waktunya sebelum salam, dan dalam sujud
ideualnya tasbih berikut, sebanyak tiga kali ;
سُبْحاَنَ مَنْ لاَيَناَمُ وَلاَيَسْهُ
“Maha suci Dzat yang tidak pernah tidur dan lupa”
Kitab Kasyifatus-Sajaa, Syarah Safinatun-Naja – Syekh Nawawiy Al-Bantaniy
EmoticonEmoticon