Wednesday, 21 January 2015

Mengobati Sifat Riya' Dengan Mencuri

saat mengaji ihya' dulu saya prnah mmbca dri pndapat Alghazali yng dinuqil dr bhdhus shufiyah, sbagian tatacara untk mngobati sifat riya' yaitu seseorng masuk kpemandian umum untk mncuri pakaian. Hal itu dlakukan supaya dketahui orng dn ia mnjadi trknal dmasyarkat sbagai pncuri. Tolong crdaskan saya relevansi kasus di atas dngan syariat fikih kita.

NA Kami NerashUke sbenernya keterangan sg paling lengkap (ditinjau dr fiqh dan tasawuf) itu dlm kitab sirojuttholibin karya syekh ihsan jampes, tp kitabe gk ada di komputer..
ini ada sdikit kterangan dr kitab fatawal haditsiyah , monggo tad ..

وهم قوم طابت نفوسهم مع الله فلم يودوا أن أحدا يطلع على أعمالهم
غيره فإذا رأى أحد منهمأن أحدا اعتقد فيه خرب أي ارتكب ما يذم به ظاهره من
فعل وقول كسرقة بعض الأولياء وهو إبراهيمالخواص نفع الله به وناهيك به علما ومعرفة
لما رأى أهل بلده يعتقدونه سرق ثيابا من الحمام لابن الملك وخرجيتبختر بها حتى أدرك فضرب وأخذت منه وسمى لص الحمام
فقال الآن طابت الإقامة في هذه البلد

wali malamatiyyah adalah kaum yg selalu menjaga kebaikan hatinya untuk ALLOH semata,mereka tidak menyukai orang lain melihat
amalnya-amalnya,dan ketika seseorang mengetahui
kebaikannya,maka mereka segera merusak amal-amal tersebut yaitu dengan melakukan perbuatan atau perkataan yg klihatannya tercela seperti contoh yang pencurian yang dilakukan sebagian auliya' yaitu IBROHIM BIN KHOWAAS semoga ALLOH memberikan manfaat dan
kejadian ini cukup untuk dipetik sebagai ilmu pengetahuan.ketika itu penduduk kampungnyamenganggap ibrohim bin khowaas mencuri beberapa potong baju kepunyaan pangeran dari sebuah pemandian air hangat mereka menjumpai ibrahim dengan bangga keluar dari pemandian ,kemudian ditangkap rame-rame oleh penduduk ,dipukul dan baju-baju itu diambil kembali.kemudian beliau mendapat julukan

"pencuri pemandian air hangat" setelah kejadian itu,ibrahim pun berucap,sekarang baru dikatakan baik berdiam dikampung ini,

فإن قلتما تأويله في لبس ثياب الغير قلت يحتمل أنه علم عتبه ورضاه بل
أرضاه وإن لم يعلم قلبه نظرا إلى الغالب لأن من اطلععلى باطن عبد أنه في
غاية الصلاح وأن لبسه هذا الزمن اليسير ليطهر نفسه من النظر إلى الخلق رضى
له بذلكقطعا

jika kamu bertanya,apa sebaiknya alasan yang tepat untuk diperbolehkan memakai pakaian orang lain (dalam
peristiwa ini)saya katakan bahwa kemungkinan ibrahim bin khowaas telah mengetahui kadar kemarahan dan kerelaan
pemiliknya,bahkan kejadian itu bisa menyebabkan
kerelaannya,meskipun hatinya tidk mengethui secara
pasti,namun hal itu bisa berdasar pada kebiasaan,karena
jika si pangeran tadi mengetahui kebaikan seorang hamba (ibrohim) yang memakai pakaiannya dalam waktu sebentar dengan tujuan
membersihkan hati supaya tidak dipandang simpati oleh para mahluk niscaya ia akan merelakannya

وقد صرح الشافعي رضي الله عنه بأنه يجوز أخذ خلال وخلالين من مال
الغير نظرا إلى أن ذلك مما يتسامحبه عادة ومسئلتنا أولى من ذلك لأن أكثر
الناس مجبولون على محبة هذه الطائفة بل كلهم منقادون إلىالصادقين من أهلها ثم رأيت بعضهم أجاب بجواب آخر حين
سأله فقيه عنها لا أقنع إلا بكلام الفقهاء فقالأليس يجوز في ظاهر الفقه
استعمال بعض المحرمات للضرورة كالتداوي بالنجاسة فقال الفقيه بلى

sungguh as syafii telah menerangkan bahwa diperbolehkan mengambil 1 atau 2 cukil gigi dari harta orang lain,karena
pada umumnya kejadian seperti ini bisa dimaafkan,sementara itu masalah yang sedang kita bicarakan ini lebih penting dari pada hanya sekedar mengambil cukil gigi,lagi pula kebanyakan
manusia sangat menyukai kaum shufi atau bahkan menjadi pengikut setia dari kelompok mereka.kemudian
aku mengamati sebagian fuqoha' memberikan jawaban lain ketika ditanya oleh seorang faqieh tentang peristiwa diatas,sebelumnya ia mengatakan,,aku tidak akan menerima kecuali dengan
jawaban yang sesuai dengan pendapat fuqoha'maka mereka pun memberikan jawabanbukankah menurut dzohirnya fiqih diperbolehkan berobat dengan sebagian dari
barang-barang yang diharamkan karena
dlorurot seperti halnya memakai obat yg najis?maka faqih tersebut pun menjawab ya memang benar demikian

الفتاوى الحديثية لابن حجر الهيتمي - (ج 1 / ص 226)

Wallaahu A"laamu Bis Showaab


El Real @Sulhan Habib: saya kira itu bkn metode yg dilontarkan al-ghozali utk diikuti org umum, al-ghozali jelas punya metode" sendiri dalam kiat mengobati riya, dn itu tdk ada yg berbenturan dgn syariat, adapun kutipan yg beliau ambil dr biografi seseorang tsb, ya silahkan aja kita mau memaknainya spt apa, yg jelas hukum luar (fiqih) tetaplah akan memproses tindakan yg tdk sesuai undang"

Sulhan Habib Nerashuke) kalau jwbny al-akhdhu bi ilmi ridho, saya kira kurang pas krna ni mslah baju, yng umumny orang tdk rela bila bjuny dicuri, trus kalau dhorurat krna dsmakan brobat dg brang haram, itupun jga prlu dpertnykan, apkah mencuri itu jalan stu2ny untk mngobati riya', pdahal msh bnyak alternatif lain, sprti tazkiyatun nafs dll..

Sulhan Habib elreal) abu yazid prnah mngatakan bhwa ilmu tashawuf yng benar dn diikuti itu adlah tashwuf yng tdk brtntangan dg syariat, wlaupun da orng yng trkenal wali tpi bila dhohrny tdk sma dg fikih mka itu tdk boleh untk diikuti.

    
Kitab Kuning Menjawab

Advertisement


EmoticonEmoticon