Monday, 9 March 2015

Gaji Dari Bank Tidak Digunakan Untuk Menafkahi Anak Dan Isteri

assalaamu'alaikum...saya mau nanya...suami saya kerjanya di bank..it hukumnya bagaimana? padahal suami saya kerjanya ju2r n hasil dr keringatnya sdri..tp suami saya tidak pernah memberi saya uang gajiannya..tetapi setiap hari saya di beri uang dr hasil usaha sdri...dg berjualan..krna suami saya tidak mau memberi makan anak n istrinya dg uang riba...it bagaimana....mohon penjelasannya
makasih



CahBaguz IngnCndry
شرح الياقوت النفيس صحـ : 375 مكتبة دار المنهاج اَمَّا مَا يَجْرِى الْيَومَ مِنَ الْقَرْضِ مِنَ الْبَنْكِ فَهُوَ رِبًّا صَرِيْحٌ لانَّهُ يَتِمُّ بَيْنَ الطَّرَفَيْنِ بِعَقْدٍ يَوْقِعُ عَلَيْهِ الطَّرَفَاِن وَيَتَعَيَّنُ فِيْهِ نِسْبَةُ الزِّيَادَةِ سَوَاءٌ اِسْتَقْرَضَتْ مِنَ الْبَنْكِ اَوْ اَوْدَعَتْ عِنْدَهُ مَبْلَغًا مِنَ الْمَالِ لِلتَّوْفِيْرِاهـ
 
kalau dilihat dari dalil diatas, memang benar kalau di dalam Bank itu ada unsur riba, Oleh karena itu, jika ada pekerjaan yang lain maka itu lebih selamat.
 
eemm saya blum tau gmana cara kerja bank dan tasarrufnya, akan tetapi jika benar kalo dlm hasil kerja bank itu semua dr pendapatan riba sbagaimana yg disampaikan mbah bagus diatas maka lbih baik ambil pkerjaan lain aja,
namun jika hanya sebagian yg rib
a/haram dan sebagian halal maka bisa mnggunakan pendapat kitab asbah brkut ini
الأشباه والنظائر : ص : ٧٥
وفي فتاوى ابن الصلاح : لو اختلط درهم حلال بدراهم حرام . ولم يتميز فطريقه : أن يعزل قدر الحرام بنية القسمة . ويتصرف في الباقي ، والذي عزله إن علم صاحبه سلمه إليه ، وإلا تصدق به عنه ، وذكر مثله النووي وقال : اتفق أصحابنا ، ونصوص الشافعي على مثله فيما إذا غصب زيتا أو حنطة . وخلط بمثله ، قالوا : يدفع إليه من المختلط قدر حقه . ويحل الباقي للغاصب .
Kitab Asbah Wan nadhoir hal 75.
dalam kitab fatwanya Ibnu Sholah : jika bercampur antara dirham halal dengan dirham haram serta tidak bisa dibedakan maka jalannya adalah dengan dipisah perkiraan ukuran yg haram dengan niat membagi dan selebihnya boleh digunakan, sedangkan yg dipisah jika diketahui pemiliknya maka diserahkan padanya jika tdk diketahui maka disedekahkan atas namanya, hal yang serupa juga disebutkan oleh Imam Nawawi.
Beliau berkata : sahabat2 kami telah seppakat dan juga nas2nya Imam Syafi’i bahwa jika seseorang menggososb minyak zaitun atau gandum dan mencampurnya dengan yg semisalnya , mereka (ashab) berkata : diserahkan padanya (yg dighosob) dari percampuran tersebut seukuran haknya orang yg dighosob dan selebihnya halal bgi orang yg menggosob. Wallohu a’lam bis showab.
 

Kitab Kuning Menjawab

Advertisement


EmoticonEmoticon