Saturday, 14 February 2015

Kesunnahan Memakai Pacar Kuku Dan Bercelak

apakah benar ada kesunnahan dalam memakai celak dan pacar bagi perempuan..???
mohon penjelasannya....
trma kasih...

Kareem Ismael Tohari  
Hukum mengenakan pacar kuku bagi wanita ada tiga pendapat: - Boleh, selain dengan pacar kuku warna hitam. - Boleh bagi wanita bersuami atau hamba sahaya memakai pacar kuku warna hitam, bila telah mendapat izin. - Mutlak sunah menurut al- Baghawi bagi wanita bersuami memakai pacar dengan cara apapun. Sedangkan hukum mengenakan pacar kuku bagi laki-laki ada tiga pendapat: - Haram menurut syafi’iyah, memandang illat tasabbuyh dengan pewarna kuku yang termasuk aksesoris wanita. - Makruh menurut sebagian hanabilah dan hanafiah. - Boleh menurut Ibnu Qudamah. Poin pembahasannya terletak pada kajian ‘tathrif’, meskipun yang lebih dominan diulas dalam referensi klasik adalah ‘khidhab’, di mana khidhab di situ dimaksudkan lebih general sebagai pewarnaan tangan dan kaki, mulai dari ujung sampai pergelangan tangan/kaki, baik kuku maupun kulitnya. Pembahasan khidhab cukup berbeda dengan tathrif dan hanya sedikit bersinggungan terutama ketika dikaitkan dengan khidab pada laki-laki. Hemat saya, sekedar untuk memudahkan, khidab adalah pewarna kulit, dan tathrif adalah pewarna kuku. Wallahu subhanahu wata’ala a’lam.

R e f e r e n s i ﺍﻻِﺧْﺘِﺾَﺍﺏُ ﻟُﻐَﺔً : ﺍﺳْﺘِﻌْﻤَﺎﻝ ﺍﻟْﺨِﻀَﺎﺏِ . ﻭَﺍﻟْﺨِﻀَﺎﺏُ ﻫُﻮَ ﻣَﺎ ﻳُﻐَﻴَّﺮُ ﺑِﻪِ ﻟَﻮْﻥُ ﺍﻟﺸَّﻲْﺀِ ﻣِﻦْ ﺣِﻨَّﺎﺀَ ﻭَﻛَﺘَﻢٍ ﻭَﻧَﺤْﻮِﻩِﻣَﺎ. ﻭَﻻَ ﻳَﺨْﺮُﺝُ ﺍﻟْﻤَﻌْﻨَﻰ ﺍﻻِﺻْﻄِﻼُّﻲِﺣَ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﻤَﻌْﻨَﻰ ﺍﻟﻠُّﻐَﻮِﻱِّ ﺍﻟﺘَّﻄْﺮِﻱﻑُ ﻟُﻐَﺔً : ﺧَﻀْﺐُ ﺃَﻃْﺮَﺍﻑِ ﺍﻷْﺻَﺎﺑِﻊِ ، ﻳُﻘَﺎﻝ : ﻃَﺮَﻓَﺖِ ﺍﻟْﺠَﺎﺭِﻱَﺓُ ﺑَﻨَﺎﻧَﻬَﺎ ﺇِﺫَﺍ ﺧَﻀَّﺒَﺖْ ﺃَﻃْﺮَﺍﻑَ ﺃَﺻَﺎﺑِﻌِﻪﺍَ ﺑِﺎﻟْﺤِﻦَّﺍﺀِ ، ﻭَﻫِﻲَ ﻣُﻄَﺮِّﻓَﺔٌ ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ : ﺍﻟﻤﻮﺳﻮﻋﺔ ﺍﻟﻔﻘﻬﻴﺔ ﺍﻟﻜﻮﻳﺘﻴﺔ ﺝ2 ﺹ 277-278 
“Ikhtidhab secara bahasa adalah: pemakaian khidhab, sedang khidhab yaitu sesuatu yang bisa merubah warna suatu obyek entah dengan hina’, katam, atau sejenisnya. Makna istilahnya tidak berbeda dengan makna bahasa. Tathrif secara bahasa adalah: pewarnaan pacar pada ujung jari, diucapkan [gadis itu memacari jemarinya, ketika memacari ujung jarinya dengan hina’].
 ﻭﻋﺒﺎﺭﺓ ﺍﻟﻜﺮﺩﻱ: ﻗﻮﻟﻪ: ﻭﻳﺤﺮﻡ ﺍﻟﺤﻨﺎﺀ ﻟﻠﺮﺟﻞ. ﺧﺮﺝ ﺑﻪ ﺍﻟﻤﺮﺃﺓ، ﻓﻔﻴﻬﺎ ﺗﻔﺼﻴﻞ، ﻓﺈﻥ ﻛﺎﻥ ﻻﺣﺮﺍﻡ ﺍﺳﺘﺤﺐ ﻟﻬﺎ ﺳﻮﺍﺀ ﻛﺎﻧﺖ ﻣﺰﻭﺟﺔ. ﺃﻭ ﻏﻴﺮ ﻣﺰﻭﺟﺔ، ﺷﺎﺑﺔ ﺃﻭ ﻋﺠﻮﺯﺍ ﻭﺇﺫﺍ ﺍﺧﺘﻀﺒﺖ ﻋﻤﺖ ﺍﻟﻴﺪﻳﻦ ﺑﺎﻟﺨﻀﺎﺏ. ﻭﺃﻣﺎ ﺍﻟﻤﺤﺪﺓ: ﻓﻴﺤﺮﻡ ﻋﻠﻴﻬﺎ، ﻭﺍﻟﺨﻨﺜﻰ ﻛﺎﻟﺮﺟﻞ . ﻭﻳﺴﻦ ﻟﻐﻴﺮ ﺍﻟﻤﺤﺮﻣﺔ ﺇﻥ ﻛﺎﻧﺖ ﺣﻠﻴﻠﺔ ﻭﺇﻻ ﻛﺮﻩ. ﻭﻻ ﻳﺴﻦ ﻟﻬﺎ ﻧﻘﺶ ﻭﺗﺴﻮﻳﺪ ﻭﺗﻄﺮﻳﻒ ﻭﺗﺤﻤﻴﺮ ﻭﺟﻨﺔ، ﺑﻞ ﻳﺤﺮﻡ ﻭﺍﺣﺪ ﻣﻦ ﻫﺬﻩ ﻋﻠﻰ ﺧﻠﻴﺔ ﻭﻣﻦ ﻟﻢ ﻳﺄﺫﻥ ﻟﻬﺎ ﺣﻠﻴﻠﻬﺎ . ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ : ﺣﺎﺷﻴﺔ ﺇﻋﺎﻧﺔ ﺍﻟﻄﺎﻟﺒﻴﻦ ﺝ2 ﺹ 387 
“Al-Kurdi berkata: pewarna pacar haram bagi laki-laki. Dikecualikan bagi wanita maka ada pemilahan, jika hendak ihram maka disunahkan baginya baik sudah bersuami maupun belum, muda maupun tua, di mana ketika memakai pacar diwarnai menyeluruh pada kedua tangannya. Sedangkan wanita yang sedang iddah maka haram, serta pada banci maka sebagaimana haramnya laki-laki. Bagi selain wanita berihram, disunahkan memakai pacar bagi wanita bersuami, bila belum bersuami maka makruh. Tidak disunahkan bagi wanita mengecat kuku, mewarnai hitam, memacar kuku, serta memerahi pipi, bahkan haram hal tersebut untuk wanita yang belum bersuami maupun wanita yang tidak mendapat ijin suami atau tuannya.”


ﻭﻳﺤﺮﻡ ﺃﻳﻀﺎ ﺗﺠﻌﻴﺪ ﺷﻌﺮﻫﺎ ﻭﻧﺸﺮ ﺃﺳﻨﺎﻧﻬﺎ ﻭﻫﻮ ﺗﺤﺪﻳﺪﻫﺎ ﻭﺗﺮﻗﻴﻘﻬﺎ ﻭﺍﻟﺨﻀﺎﺏ ﺑﺎﻟﺴﻮﺍﺩ ﻭﺗﺤﻤﻴﺮ ﺍﻟﻮﺟﻨﺔ ﺑﺎﻟﺤﻨﺎﺀ ﻭﻧﺤﻮﻩ ﻭﺗﻄﺮﻳﻒ ﺍﻷﺻﺎﺑﻊ ﻣﻊ ﺍﻟﺴﻮﺍﺩ ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ : ﺣﺎﺷﻴﺔ ﺍﻟﺠﻤﻞ ﺝ2 ﺹ 430 
“Diharamkan juga mengeriting rambut wanita, merenggangkan giginya yakni dengan mempertajam dan menipiskannya, mewarnai dengan pacar hitam, memerahi pipi dengan hina’ dan sejenisnya, serta memacari jari- jari besertaan warna pacarnya hitam.”
 ( ﻗَﻮْﻟُﻪُ : ﻭَﺗَﻄْﺮِﻳﻒُ( ﻗَﺎﻝَ ﺍﺑْﻦُ ﺍﻟﺮِّﻓْﻌَﺔِ ﻭَﺍﻟْﻤُﺮَﺍﺩُ ﺑِﺎﻟﺘَّﻄْﺮِﻒﻳِ ﺍﻟْﻤُﺤَﺮَّﻡِ ﺗَﻄْﺮِﻳﻒُ ﺍﻟْﺄَﺻَﺎﺏِﻉِ ﺑِﺎﻟْﺤِﻦَّﺍﺀِ ﻣَﻊَ ﺍﻟﺴَّﻮَﺍﺩِ ﺃَﻣَّﺎ ﺑِﺎﻟْﺤِﻦَّﺍﺀِ ﻭَﺣْﺪَﻩُ ﻓَﻠَﺎ ﺷَﻚَّ ﻓِﻲ ﺟَﻮَﺍﺯِﻩِ ﺷَﺮْﺡُ ﺍﻟْﻌُﺒَﺎﺏِ ﻭَﻛَﺬَﺍ ﻳَﻨْﺒَﻐِﻲ ﺃَﻥْ ﻳُﻘَﺎﻝَ ﻓِﻲ ﺍﻟﻨَّﻘْﺶِ ﺳﻢ ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ : ﺗﺤﻔﺔ ﺍﻟﻤﺤﺘﺎﺝ ﺝ14 ﺹ 484 
“Wa tathrif: Ibnu Rif’ah dalam Syarh ‘Ubab berkata bahwa yang dimaksud tathrif yang diharamkan adalah mewarnai kuku dengan pacar besertaan warnanya hitam, sedangkan hukum pacar semata (tanpa tambahan hitam) maka tidak diragukan lagi kebolehannya. Ibnu Qasim al-’Ubadi menambahkan, begitu juga ketentuan warna hitam ini berlaku dalam hukum pengecatan kuku.
” ﻭﻳﺤﺮﻡ ﺗَﺠْﻌِﻴﺪُﻩُ ﺃَﻱْ ﺍﻟﺸَّﻌْﺮِ ﻭَﻭَﺷْﺮُ ﺍﻟْﺄَﺳْﻨَﺎﻥِ ﺃَﻱْ ﺗَﺤْﺪِﻳﺪُﻩﺍَ ﻭَﺗَﺮْﻗِﻴﻖﺎَﻫُ ﻟِﻠﺘَّﻐْﺮِﻳﺮِ ﻭَﻟِﻠﺘَّﻊَﺭُّﺽِ ﻟِﻠﺘُّﻬْﻢَﺓِ ﻓِﻴﻬِﻤَﺎ ﻭَﻟِﻠْﺨَﺐَﺭِ ﺍﻟﺴَّﺎﺑِﻖِ ﻓﻲ ﺍﻟﺜَّﺎﻧِﻲ ﻭَﺍﻟْﺨِﻀَﺎﺏُ ﺑِﺎﻟﺴَّﻮَﺍﺩِ ﻟِﺨَﺒَﺮِ ﻳَﻜُﻮﻥُ ﻗَﻮْﻡٌ ﻳَﺨْﻀِﺒُﻮﻥَ ﻓﻲ ﺁﺧَﺮِ ﺍﻟﺰَّﻣَﺎﻥِ ﺑِﺎﻟﺴَّﻮَﺍﺩِ ﻛَﺤَﻮَﺍﺻِﻞِ ﺍﻟْﺤَﻤَﺎﻡِ ﻟَﺎ ﻳَﺮِﻳﺤُﻮﻥَ ﺭَﺍﺋِﺤَﺔَ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ ﺭَﻭَﺍﻩُ ﺃﺑﻮ ﺩَﺍﻭُﺩ ﻭَﻏَﻴْﺮُﻩُ ﻭَﺗَﺤْﻤِﻴﺮُ ﺍﻟْﻮَﺟْﻨَﺔِ ﺑِﺎﻟْﺤِﻦَّﺍﺀِ ﺃﻭ ﻧَﺤْﻮِﻩِ ﻭَﺗَﻄْﺮِﻳﻒُ ﺍﻟْﺄَﺻَﺎﺏِﻉِ ﺑِﻪِ ﻣﻊ ﺍﻟﺴَّﻮَﺍﺩِ ﻟِﻠﺘَّﻌَﺮِّﺽُ ﻟِﻠﺘُّﻬْﻢَﺓِ ﺇﻟَّﺎ ﺑِﺈِﺫْﻥِ ﺯَﻭْﺝٍ ﺃﻭ ﺳَﻴِّﺪٍ ﻟﻬﺎ ﻓﻲ ﺟَﻤِﻴﻊِ ﻣﺎ ﺫُﻛِﺮَ ﺑَﻌْﺪَ ﻗَﻮْﻟِﻪِ ﺣَﺮَﺍﻡٌ ﻓَﻴَﺠُﻮﺯُ ﻟﻬﺎ ﺫﻟﻚ ﻟِﺄَﻥَّ ﻟﻪ ﻏَﺮَﺿًﺎ ﻓﻲ ﺗَﺰَﻳُّﻨِﻪﺍَ ﻟﻪ ﻭﻗﺪ ﺃَﺫِﻥَ ﻟﻬﺎ ﻓﻴﻪ ﻭَﺧَﺎﻟَﻒَ ﻓﻲ ﺍﻟﺘَّﺤْﻘِﻲﻕِ ﻓﻲ ﺍﻟْﻮَﺻْﻞِ ﻭَﺍﻟْﻮَﺷْﺮِ ﻓَﺄَﻟْﺤَﻖَﻫُﻤَﺎ ﺑِﺎﻟْﻮَﺷْﻢِ ﻓﻲ ﺍﻟْﻤَﻨْﻊِ ﻣُﻄْﻠَﻘًﺎ ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ : ﺃﺳﻨﻰ ﺍﻟﻤﻄﺎﻟﺐ ﺝ1 ﺹ 173 
“Diharamkan mengeriting rambut dan merenggangkan giginya yakni dengan mempertajam dan menipiskannya karena rentan manipulasi dan berpraduga negatif pada dirinya dalam dua perkara tadi, haramnya pacar warna hitam juga dikarenakan hadits [akan ada kaum di akhir jaman yang mewarnai dengan pacar hitam sebagaimana hitamnya tembolok burung dara, mereka tidak bisa mencium bau surga, HR. Abu Dawud dan lainnya]. [Diharamkan juga] memerahi pipi dengan hina’ atau sejenisnya serta memacari jari- jari besertaan warna pacarnya hitam, sebab menimbulkan pandangan negatif masyarakat, kecuali atas ijin suami atau tuannya maka boleh semua hal yang diharamkan tadi. Hal itu karena suami berhak atas pelayanan bersolek dari istrinya sedangkan dia telah mengijinkan. Namun an- Nawawi dalam kitab Tahqiq tidak sepakat mengenai hukum menyambung rambut dan merenggangkan gigi, ia menyamakannya dengan hukum tato yakni mutlak haram.”
 
ﻭﻛﺬﺍ ﻳُﺴْﺘَﺤَﺐُّ ﺧَﻀْﺐُ ﻛَﻔَﻰ ﺍﻟْﻤَﺮْﺃَﺓِ ﺍﻟْﻤُﺰَﻭَّﺟَﺔِ ﻭَﺍﻟْﻤَﻤْﻞِﺔَﻛﻭُ ﻭَﻗَﺪَﻣَﻲْﻫَﺎ ﺑِﺬَﻟِﻚَ ﻟِﺄَﻧَّﻪُ ﺯِﻳﻨَﺔٌ ﻭَﻫِﻲَ ﻣَﻄْﻠُﻮﺑَﺔٌ ﻣﻨﻬﺎ ﻟِﺰَﻭْﺟِﻪَﺍ ﺃﻭ ﺳَﻴِّﺪِﻫَﺎ ﺗَﻌْﻤِﻴﻤًﺎ ﻟَﺎ ﺗَﻄْﺮِﻳﻘًﺎ ﻭَﻟَﺎ ﻧَﻘْﺸًﺎ ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ : ﺃﺳﻨﻰ ﺍﻟﻤﻄﺎﻟﺐ ﺝ1 ﺹ 173 
 “Begitu juga disunahkan memacari kedua telapak tangan dan kaki wanita bersuami atau hamba sahaya karena itu adalah aksesoris baginya. Hal itu ditujukan untuk suami atau tuannya dengan cara meratakan pemakaian pacar bukan dengan cara memacari atau mengecat ujung jarinya semata.” ﻭﺍﻣﺎ ﺍﻟﺨﻀﺎﺏ ﺑﺎﻟﺤﻨﺎﺀ ﻓﻤﺴﺘﺤﺐ ﻟﻠﻤﺮﺃﺓ ﺍﻟﻤﺰﻭﺟﺔ ﻓﻲ ﻳﺪﻳﻬﺎ ﻭﺭﺟﻠﻴﻬﺎ ﺗﻌﻤﻴﻤﺎ ﻻ ﺗﻄﺮﻳﻔﺎ ﻭﻳﻜﺮﻩ ﻟﻐﻴﺮﻫﺎ ﻭﻗﺪ ﺍﻃﻠﻖ ﺍﻟﺒﻐﻮﻱ ﻭﺁﺧﺮﻭﻥ ﺍﺳﺘﺤﺒﺎﺏ ﺍﻟﺨﻀﺎﺏ ﻟﻠﻤﺮﺃﺓ ﻭﻣﺮﺍﺩﻫﻢ ﺍﻟﻤﺰﻭﺟﺔ ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ : ﺍﻟﻤﺠﻤﻮﻉ ﺷﺮﺡ ﺍﻟﻤﻬﺬﺏ ﺝ3 ﺹ 140 “Mewarnai dengan pacar disunahkan bagi wanita bersuami pada kedua tangan dan kakinya, dengan cara diratakan bukan sebatas ujung jari, serta makruh bagi selain wanita bersuami. Namun al- Baghawi dan lainnya memutlakkan hukum sunah memakai pacar bagi wanita, yakni wanita yang telah bersuami.
” ﻧَﺺَّ ﺍﻟﺸَّﺎﻓِﻊِﻳَّﺔُ ﻋَﻠَﻰ ﺃَﻧَّﻪُ ﻳَﺤْﺮُﻡُ ﻧَﻘْﺶُ ﻳَﺪِ ﺍﻟْﻤَﺮْﺃَﺓِ ﺍﻟْﻤُﺤْﺮِﻡِﺓَ ﺑِﺎﻟْﺤِﻦَّﺍﺀِ ، ﻭَﻛَﺬَﺍ ﺗَﻄْﺮِﻳﻒُ ﺍﻷْﺻَﺎﺑِﻊِ ﻭَﺗَﺴْﻮِﻳﺪﺎَﻫُ ﻟِﻤَﺎ ﻓِﻴﻪِ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺰِّﻳﻨَﺔِ ﻭَﺇِﺯَﺍﻟَﺔِ ﺍﻟﺸَّﻌَﺚِ ﺍﻟْﻤَﺄْﻣُﻮﺭِ ﺑِﻪِ ﻓِﻲ ﺍﻹْﺣْﺮَﺍﻡِ ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ : ﺍﻟﻤﻮﺳﻮﻋﺔ ﺍﻟﻔﻘﻬﻴﺔ ﺝ41 ﺹ 149 
“Asy-Syafi’i menegaskan haramnya mengecat tangan wanita yang berihram dengan hina’, begitu juga memacari kuku dan menghitamkannya, sebab memandang hal itu merupakan aksesoris serta menjadikan hilangnya penampilan kusut yang diperintahkan dalam ihram.
” ﻗﻮﻟﻪ) ﺑﺸﻲﺀ ﻣﻨﻪ( ﺃﻱ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺬﻛﻮﺭ ﻭﻫﻮ ﺍﻟﺤﻨﺎﺀ ﻭﻗﻮﻟﻪ ﻓﺘﺴﺘﺮ ﻟﻮﻥ ﺍﻟﺒﺸﺮﺓ ﻭﺇﺫﺍ ﻓﻌﻠﺖ ﺫﻟﻚ ﻻ ﻳﺠﻮﺯ ﺍﻟﻨﻈﺮ ﻟﻴﺪﻳﻬﺎ ﻣﺨﻀﻮﺑﺘﻴﻦ ﻭﺍﻟﺤﺮﻣﺔ ﺑﺎﻗﻴﺔ ﻭﺇﻧﻤﺎ ﺃﻓﺎﺩ ﺍﻟﺨﻀﺐ ﻧﻮﻉ ﺳﺘﺮ ﻓﻲ ﺍﻟﺠﻤﻠﺔ ﺳﻢ ﻗﻮﻟﻪ) ﻭﺧﺮﺝ ﺑﺎﻟﻤﺮﺃﺓ ﻟﺮﺟﻞ( ﺷﺎﻣﻞ ﻟﻸﻣﺮﺩ ﺍﻟﺠﻤﻴﻞ ﻗﻮﻟﻪ ) ﺑﻞ ﻳﺤﺮﻡ( ﺃﻱ ﻟﻐﻴﺮ ﻋﺬﺭﻛﻤﺎ ﻧﺺ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﻭﻣﺤﻞ ﺍﻟﺤﺮﻣﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﺒﺪﻥ ﻓﻼ ﻳﻨﺎﻓﻲ ﺳﻦ ﺧﻀﺐ ﻟﺤﻴﺘﻪ ﺑﺎﻟﺤﻨﺎﺀ ﻭﻛﺬﺍ ﺑﺎﻟﺴﻮﺍﺩ ﻓﻲ ﺍﻟﺠﻬﺎﺩ ﻟﻴﻈﻬﺮ ﻟﻠﻜﻔﺎﺭ ﺷﺒﺎﺑﻪ ﻭﻗﻮﺗﻪ ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ : ﺣﺎﺷﻴﺔ ﺍﻟﺒﺠﻴﺮﻣﻲ ﻋﻠﻰ ﺷﺮﺡ ﻣﻨﻬﺞ ﺝ2 ﺹ 117 
“[Dengan sesuatu darinya] yakni dari hina’ yang telah disebutkan [Menutupi warna kulit] ketika hal itu sudah dilakukan tetap tidak boleh melihat kedua tangan wanita yang diberi pacar itu, hukum haramnya tetap, fungsi khidhab sebagai penutup kulit hanya memandang secara global saja. [Dikecualikan dari wanita yaitu pada lelaki] termasuk di dalamnya pemuda berwajah manis. [Bahkan haram] yakni tanpa adanya udzur sebagaimana yang ditegaskan oleh asy-Syafi’i, letak keharamannya di badan, sehingga tidak menegasikan sunahnya khidhab jenggot dengan pewarna hina’, begitu juga dengan pewarna hitam dalam medan perang untuk mendemonstrasikan fisik belia dan kekuatannya pada kaum kafir
 
ﺍﺗَّﻔَﻖَ ﺍﻟْﻔُﻘَﻬَﺎﺀُ ﻋَﻠَﻰ ﺃَﻧَّﻪُ ﻳُﺴْﺘَﺤَﺐُّ ﻟِﻠﺮَّﺟُﻞ ﺃَﻥْ ﻳَﺨْﺘَﻀِﺐَ ﻓِﻲ ﺭَﺃْﺳِﻪِ ﻭَﻟِﺤْﻴَﺖِﻩِ ﻟِﺘَﻐْﻴِﻴﺮِ ﺍﻟﺸَّﻴْﺐِ ﺑِﺎﻟْﺤِﻦَّﺍﺀِ ﻭَﻧَﺤْﻮِﻩِ ﻟِﻸْﺣَﺎﺩِﻳﺚِ ﺍﻟْﻮَﺍﺭِﺩَﺓِ ﻓِﻲ ﺫَﻟِﻚَ ، ﻭَﺟَﻮَّﺯُﻭﺍ ﻟَﻪُ ﺃَﻥْ ﻳَﺨْﺘَﻀِﺐَ ﻓِﻲ ﺟَﻤِﻴﻊِ ﺃَﺟْﺰَﺍﺀِ ﺑَﺪَﻧِﻪِ ﻣَﺎ ﻋَﺪَﺍ ﺍﻟْﻜَﻔَّﻲْﻥِ ﻭَﺍﻟْﻘَﺪَﻡِﻦْﻳَ ، ﻓَﻼَ ﻳَﺠُﻮﺯُ ﻟَﻪُ ﺃَﻥْ ﻳَﺨْﺘَﻀِﺐَ ﻓِﻴﻬِﻤَﺎ ﺇِﻻَّ ﻟِﻌُﺬْﺭٍ ؛ ﻷِﻥَّ ﻓِﻲ ﺍﺧْﺘِﻀَﺎﺏِﻩِ ﻓِﻴﻬِﻤَﺎ ﺗَﺸَﺒُّﻬًﺎ ﺑِﺎﻟﻨِّﺴَﺎﺀِ، ﻭَﺍﻟﺘَّﺸَﺐ ُﻩُّ ﺑِﺎﻟﻨِّﺴَﺎﺀِ ﻣَﺤْﻈُﻮﺭٌ ﺷَﺮْﻋًﺎ ﻭَﻗَﺎﻝ ﺃَﻛْﺜَﺮُ ﺍﻟﺸَّﺎﻓِﻊِﻳَّﺔِ ﻭَﺑَﻌْﺾُ ﺍﻟْﺤَﻨَﺎﺏِﻟَﺔِ ﺑِﺤُﺮْﻣَﺖِﻩِ . ﻭَﻗَﺎﻝ ﺑَﻌْﺾُ ﺍﻟْﺤَﻨَﺎﺏِﻟَﺔِ ﻭَﺻَﺎﺣِﺐُ ﺍﻟْﻤُﺤِﻴﻂِ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺤَﻨَﻔِﻲِﺓَّ ﺑِﻜَﺮَﺍﻫَﺖِﻩِ ﻭَﻗَﺪْ ﻗَﺎﻝ ﺭَﺳُﻮﻝ ﺍﻟﻠَّﻪِ - ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ - ﻟَﻌَﻦَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺍﻟْﻤُﺘَﺸَﺐ ِﺕﺎَﻫِّ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻨِّﺴَﺎﺀِ ﺑِﺎﻟﺮِّﺟَﺎﻝ ﻭَﺍﻟْﻤُﺘَﺶَﻦﻴِﻬِّﺑَ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺮِّﺟَﺎﻝ ﺑِﺎﻟﻨِّﺴَﺎﺀِ . ﻭَﺣُﻜْﻢُ ﺍﻟْﺨُﻨْﺜَﻰ ﺍﻟْﻤُﺸْﻜِﻞ ﻛَﺤُﻜْﻢِ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞ ﻓِﻲ ﻫَﺬَﺍ ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ : ﺍﻟﻤﻮﺳﻮﻋﺔ ﺍﻟﻔﻘﻬﻴﺔ ﺝ2 ﺹ 284 
“Para fuqaha sepakat disunahkannya bagi lelaki untuk mewarnai pacar pada rambut kepala dan jenggotnya untuk merubah warna uban sesuai dengan keterangan beberapa hadits, mereka juga memperbolehkan mewarnai pacar pada seluruh bagian anggota tubuhnya selain kedua telapak tangan dan kakinya, maka pada dua anggota tadi tidak diperbolehkan kecuali dengan adanya udzur, sebab memandang pewarnaan pacar pada keduanya menyerupai keadaan wanita, di mana hukum menyerupai wanita adalah haram. Kebanyakan ulama syafi’iah dan sebagian hanabilah berpendapat tentang keharamannya. Sebagian yang lain dari hanabilah serta pengarang kitab Muhith dari hanafiah berpendapat makruh. Rasulullah bersabda: Allah melaknat golongan wanita yang menyerupai lelaki dan golongan lelaki yang menyerupai wanita. Status hukum khuntsa musykil sebagaimana lelaki dalam masalah ini.
” ﻭَﺳُﺌِﻞَ ﺭَﺣِﻤَﻪُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺗَﺒَﺎﺭَﻙَ ﻭَﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﻣﺎ ﺣُﻜْﻢُ ﺣِﻨَّﺎﺀِ ﻳَﺪَﻱْ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞِ ﻭَﺭِﺟْﻠَﻲْﻩِ ﻓَﺄَﺟَﺎﺏَ ﻧَﻔَﻌَﻨَﺎ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻪُ ﻭَﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﺑِﻌُﻠُﻮﻣِﻪِ ﺑِﻘَﻮْﻟِﻪِ ﺣُﻜْﻢُ ﺣِﻨَّﺎﺀِ ﻳَﺪَﻱْ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞِ ﻭَﺭِﺟْﻠَﻲْﻩِ ﺃَﻧَّﻪُ ﻟِﻐَﻴْﺮِ ﺿَﺮُﻭﺭَﺓٍ ﺣَﺮَﺍﻡٌ ﻋﻠﻰ ﺍﻟْﻤُﻌْﺘَﻢِﺩَ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟﻨَّﻮَﻭِﻱِّ ﻭَﻏَﻴْﺮِﻩِ ﻟِﺄَﻧَّﻪُ ﻣﻦ ﺯِﻳﻨَﺔِ ﺍﻟﻨِّﺴَﺎﺀِ ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ : ﺍﻟﻔﺘﺎﻭﻯ ﺍﻟﻜﺒﺮﻯ ﺍﻟﻔﻘﻬﻴﺔ ﺝ4 ﺹ 257 “Ditanyakan: apa hukum memakai pacar pada kedua tangan dan kaki lelaki? Dijawab: hukum pemakaian pacar pada kedua tangan dan kaki lelaki, selain dalam kondisi darurat, haram menurut pendapat yang mu’tamad dari an-Nawawi dan ulama lainnya, sebab termasuk aksesoris bagi wanita.” ﻓﺄﻣﺎ ﺍﻟﺨﻀﺎﺏ ﻟﻠﺮﺟﻞ ﻓﺬﻛﺮ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺃﻧﻪ ﻻ ﺑﺄﺱ ﺑﻪ ﻓﻴﻤﺎ ﻻ ﺗﺸﺒﻪ ﻓﻴﻪ ﺑﺎﻟﻨﺴﺎﺀ; ﻷﻥ ﺍﻷﺻﻞ ﺍﻹﺑﺎﺣﺔ, ﻭﻻ ﺩﻟﻴﻞ ﻟﻠﻤﻨﻊ, ﻭﺃﻃﻠﻖ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺴﺘﻮﻋﺐ: ﻟﻪ ﺍﻟﺨﻀﺎﺏ ﺑﺎﻟﺤﻨﺎﺀ, ﻭﻗﺎﻝ ﻓﻲ ﻣﻜﺎﻥ ﺁﺧﺮ: ﻛﺮﻫﻪ ﺃﺣﻤﺪ "ﻗﺎﻝ ﺃﺣﻤﺪ:" ﻷﻧﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﺰﻳﻨﺔ . ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ : ﻛﺘﺎﺏ ﺍﻟﻔﺮﻭﻉ ﺝ5 ﺹ 532 
“Adapun mengenai memakai pacar pada lelaki, Ibnu Qudamah berpendapat hal itu tidak masalah pada perkara yang tidak dianggap menyerupai wanita, sebab hukum asal adalah boleh, serta tidak ada dalil yang melarangnya. Di dalam kitab al- Mustau’ab ia memutlakkannya bahwa boleh bagi lelaki memakai pewarna pacar, di tempat lainnya ia berkomentar bila Ahmad Ibn Hanbal memakruhkannya, Imam Ahmad berkata: sebab hal itu termasuk aksesoris wanita.”
 
bila belum bersuami maka makruh. Tidak disunahkan bagi wanita mengecat kuku, mewarnai hitam, memacar kuku, serta memerahi pipi, bahkan haram hal tersebut untuk wanita yang belum bersuami maupun wanita yang tidak mendapat ijin suami atau tuannya.”
 
 
 
 gk cuma perempuan, lelakipun jga sunnah
إعانة الطالبين (2/ 339)
ويسن الاكتحال بالإثمد لخبر الترمذي عن ابن عباس رضي الله عنهما أنه صلى الله عليه وسلم قال اكتحلوا بالإثمد فإنه يجلو البصر وينبت الشعر

Disunnahkan bercelak dgn celak ismid karena ada hadis dari Atturmudzi dari Ibnu Abbas Ra bahwa sesungguhnya Nabi SAW bersabda
bercelaklah kalian dgn ismid karena bisa menyejukkan/mempertajam mata dan bisa menumbuhkan rambut

كان للنبي مكحلة يكتحل منها كل ليلة في كل عين ثلاثة»
nabi mempunyai sebuah botol celak,beliau celakan setiap malam dengan sebuah botol celak tersebut pada setiap 3 sisi ke dua mata beliau masing-masing
 
 
 
 
Kitab Kuning Menjawab

Advertisement


EmoticonEmoticon